setelah menginap satu malam di rumah cika, pukul 6 pagi aku pulang ke rumah naik angkutan kota karena aku nggak mau merepotkan cika atau winne untuk mengantarku sampai ke rumah. lagipula kalau salah satu dari mereka yang mengantarkan aku, pasti akan menimbulkan kecurigaan keluargaku.
pukul 6 lewat beberapa menit aku tiba di rumah. aku mengetok pintu dan yang membukakan pintu dang vy. tentu saja dang kaget melihat kedatanganku yang tiba-tiba. waktu itu mama sudah bangun juga, jadi aku langsung mencium tangan mama, mencium pipi mama, dan memeluknya. kemudian aku menyadari ada suatu rasa yang begitu nyaman saat aku bisa melihat senyum mama yang terkembang begitu tulus dan penuh kasih melihatku. saat itu aku menyadari betapa aku mencintai dan menyayangi beliau dengan sepenuh hatiku, betapa aku selalu ingin membuat mereka tersenyum bahagia saat memikirkanku, betapa aku tidak pernah ingin membuat mereka khawatir dan terbebani akan diriku.
mencium tangannya yang mulai keriput dan mengendur yang menandakan bahwa beliau tidak lagi muda, berpikir, tangan itulah yang telah merawatku hingga aku bisa mengurus diriku sendiri, membelaiku dengan penuh kasih, memelukku dengan hangat, membuatkan masakan yang membuatku selalu merasakan masakan terenak di dunia, dan mengerjakan semua tugas mulia sebagai seorang ibu rumah tangga yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keluarganya.
mencium pipi mama yang mulai keriput, namun aku selalu dapat melihat kecantikan di kesederhanaan wajah mama yang tidak dapat ditutupi oleh kerut-kerut halus disana, wajah yang selalu tersenyum, bibir yang selalu dihiasi senyuman malaikat, pipi yang selalu bersemu.betapa aku mengagumi kecantikan itu, kecantikan yang selalu terpancar dari indah wajah beliau, aura tentang kasih seorang ibu yang begitu tulus menyayangi keluarganya.
memeluk mama, dan aku seketika merasakan hangat kasih seorang ibu yang membuatku sangat nyaman berada di dekapan beliau dan membuatku seolah nggak mau melepaskan pelukanku. betapa aku selalu merindukan pelukan itu. pelukan yang dapat menuntaskan semua permasalahanku, meredam semua kekhawatiranku, dan pelukan yang dapat menguatkan serta meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja.
dan saat itu aku menyadari, bahwa memang sudah seharusnya aku di sana, melewati watu bersama beliau, menikmati kebersamaan kami, karena selama ini banyak waktu yang terlewati yang seharusnya dapat aku lewatkan bersama beliau...
aku juga menyadari bahwa aku tidak akan pernah menjadi kuat seperti ini tanpa beliau..
dan hal terakhir yang aku sadari saat itu adalah betapa aku mencintainya..
love you more and more mama :*
dirku jadi terharu...:'(
BalasHapussaat ini diriku kepikiran gmn klo kmaren dirimu beneran gak mau balik krumahnya dang vy...
mungkin cerita ini gak dirimu tulis..
diriku jga jd ingat ibu drumah..