Foto saya
Bengkulu, Indonesia
a lover..

Senin, 21 Mei 2012

me there :)

setelah ngasih surprise ke mas yang subuh2 itu, kan seharusnya aku malemnya nginap di tempat temenku. tapi mas marah dan nyuruh aku balik ke rumah aja, karena dia nggak mau nanti malah aku ketauan dan dia dianggap yang udah menyembunyikan aku selama di bengkulu. setelah tawar menawar, akhirnya dicapai kesepakatan kalo malem itu aku nginap di rumah cika tapi besok paginya balik ke rumah dan tinggal di rumah selama aku di bengkulu. dengan demikian, aku mutusin untuk memperpanjang waktu liburanku jadi hampir tiga minggu.
berhubung dari aku nyampe sampe  sore itu belum ada istirahat, pas jam 5an aku disuruh istirahat dulu sama kak kris, jadilah kita tidur di atas, karena penat udah di perjalanan sekian lama, tidurku jadi nyenyak banget dan pas bangun ternyata udah jam 9 aja, :p
dari sana mas nganterin aku ke rumah cika. eh pas disana ada kak harry nelfon. awalnya aku juga nggak tau itu dia, soalnya dia nelfon pake nomor baru. sebenernya gak mau aku angkat karena udah jadi kebiasaanku buat gak menghiraukan nomor yang nggak tersimpan di list nomor teleponku. tapi mas nyuruh aku angkat aja. jadi daripada dia curiga, aku angkat aja. dan barulah aku tau itu kak harry. dia mau ngasih tau itu nomor barunya, terus nanya kabarku gimana. gak banyak ngobrol soalnya mas udah langsung berubah waktu itu ekspresinya. jadi aku bilang ke kak harry kalo aku gak bisa nelfon lama-lama. selesai telfon ditutup, mas langsung nanya, siapa? aku bilang temenku. karena memang begitu kenyataannya. tapi dia udah terlanjur nggak suka dan dia langsung pulang.
abis mas pulang aku cerita sama cika sama winne. udah lama nggak ketemu, nggak ngobrol, dan kita tertawa bareng lagi malem itu. tapi entah kenapa, sepertinya mereka membuat sedikit jarak sama aku. dan aku juga berusaha untuk nggak membuat suasana menjadi dingin, sehingga sebisa mungkin aku mneghindari topik pembicaraan yang sensitif buat mereka seperti halnya tentang skripsi. karena sampai sekarang mereka belum ada kejelasan. aku juga nggak ngerti kenapa bisa gitu, padahal tinggal sedikit lagi tahapan yang harus mereka hadapi, tapi seolah-olah mereka nggak punya kekuatan untuk mengangkat kaki, mengayunkan langkah, dan meneruskan perjalanan mereka untuk mencapai garis finish di sana. aku juga udah berusaha sebisa mungkin memberikan semangat dengan cara yang aku bisa, semampuku, tapi kalau memang motivasi dari dalam diri mereka masih kalah oleh ketakutan-ketakutan dan kekhawatiran ya mereka tetap akan stag disana.dan aku nggak tau musti gimana lagi.
jadi bisa dibilang selama disana aku melihat ada sedikit rasa gak nyaman mereka saat bersama aku yang sudah lebih dulu menyelesaikan kompetisi da universitasku, padahal aku tetap aku yang dulu.tapi mungkin ada sedikit perubahan yang nggak aku sadari yang bikin mereka sedikit nggak nyaman sama aku. tapi aku selalu berharap princess bakal selalu bisa mengenyampingkan ego masing-masing untuk tetap bersama, because i love their as themself :)
terus mas nelpon dan meminta penegasan dari aku kalo yang nelpon aku sebelumnya mantanku, dan aku bilang ya dia mantanku dan sekarang jadi temenku. ternyata dia nggak suka kalo aku masih berhubungan sama mantan, dengan status teman sekalipun. padahal aku punya prinsip bahwa mantan adalah aset, dan selagi semuanya baik-baik aja kenapa harus memutuskan tali silaturahmi sama orang yang berstatus mantan. kalo dia cemburu itu wajar, tapi entah kenapa aku malah ngerasa rasa cemburunya itu merupakan representasi dari ketidakpercayaan dia sama aku, dan ketidakpercayaan dia sama dirinya sendiri. mestinya kalo dia percaya aku, percaya kalo aku bisa menentukan sikap dan memberikan batasan yang jelas sama mantan-mantanku karena aku juga punya prinsip kalo udah jadi mantan ya udah, gak bakal pernah jadi pacar lagi, itu pasti nggak akan bikin dia segitu marahnya. dan kalo aja dia percaya sama dirinya sendiri kalo sebenernya dia emang satu-satunya yang bisa bikin aku bahagia saat ini, menurutku dia nggak perlu segitu cemburunya. tapi pada akhirnya aku ngerti, nggak semua orang bisa membentuk mindset positif dengan orang lain yang berstatus mantan pacar. jadi aku menghormati prinsip mas tentang mantan pacar, lagipula memang setahun belakangan ini aku nggak pernah intens berhubungan sama mantan-mantanku.
setelah semua perbincangan selesai, dengan cika, winne, dan mas. aku terpekur sendiri, berpikir bahwa begitu banyak hal yang kita anggap biasa ternyata luar biasa bagi orang lain. semuanya tergantung pada cara pandang yang bermuara pada cara kita menyikapinya. seperti aku yang berusaha memotivasi cika dan winne ternyat malah membuat mereka menciptakan selaput tipis yang membatasi kebersamaan kami, padahal menurutku adalah hal yang wajar disaat seorang sahabat memberikan motivasi bagi sahabat lainnya. atau dalam kasus mas dan mantan tadi.
begitu banyak pemikiran, begitu banyak perbedaan, tapi apapun itu. aku akan berusaha untuk selalu ada, selalu memahami situasi mereka, pemikiran mereka, dan mengelola perbedaan-perbedaan itu menjadi sesuatu yang membuat kami kaya, kaya akan pemahaman tentang orang lain. dan meskipun fisikku tidak bisa selalu bersama mereka, doa dan harapanku tentang semua yang terbaik untuk mereka akan selalu menyertai mereka dimanapun mereka berada.
:)

1 komentar:

  1. diriku sebnarnya bukan marah klo dirimu mau nginap dmn ato mau kmn...
    yg jelas waktu itu ada mama d BKL..ada dang vy yang musti dikunjungi..ada via,kia, n JJ yang pastinya pengen ketemu tantenya...:D

    soal mantan...gak usah d bhas dsni y..
    diriku sLaLu memikirkan haL terburuk..walaupun terkadang itu gak seharusnya difikirkan di awal..

    BalasHapus